Minggu, 22 Maret 2015

Pantai Klayar, Indahnya Sphinx dan Seruling Samudera

Berbicara keindahan dan deburan ombak di sepanjang pantai selatan memang tak akan ada habisnya, salah satunya adalah pantai Klayar yang ada di Pacitan, Jawa Timur. Pantai Klayar adalah pantai dengan pasir putih dan dikelilingi batu karang yang sangat indah di sekeliling pantainya.

Lokasi  pantai Klayar berada di kecamatan Donoharjo, atau sekitar 40 km ke arah barat dari kota Pacitan. Karena saya dari Yogyakarta, rute yang ditempuh adalah Jl Wonosari - Pathuk - Kota Wonosari - Pracimantoro - Giribelah - Perbatasan Jateng Jatim - Punung - Goa Gong - Pantai Klayar. Kondisi jalan yang dilalui selama dari kota Jogja sampai sebelum masuk Pracimantoro kondisi jalannya baik dan beraspal halus, tetapi ketika sudah memasuki Pracimantoro kondisi jalannya rusak, kondisi jalan akan baik lagi ketika memasuki wilayah perbatasan Jateng Jatim hingga sesampainya di Goa Gong.

Untuk mencapai pantai ini saya saranin untuk membawa kendaraan pribadi baik itu mobil ataupun motor, karena akses untuk sampai pantai belum ada transportasi umum. Tetapi harus dipastikan kendaraan yang kalian bawa dalam kondisi yang sangat prima, jangan sampai nanti malah susah sendiri karena kendaraan yang dipakai bermasalah di jalan, karena setelah melewati Goa Gong jalan yang akan dilalui masih jelek dan jalanan naik turun, bahkan cukup sempit. Tetapi semua itu akan terbayar lunas ketika sesampainya di pantai Klayar.

Jalan masuk ke Pantai Klayar
Biaya retribusi untuk masuk ke pantai cukup murah, hanya dikenakan Rp 5.000, - / orang, setelah melewati pos retribusi untuk dapat samapi di tepi pantai harus melalui jalan yang sangat curam dan sempit, jadi perlu ekstra hati-hati. Pantai ini diapit oleh tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi pohon-pohon kelapa di sekitarnya. Di pantai Klayar memang kurang disarankan untuk berenang, karena kondisi ombaknya yang sangat besar dan tinggi.

Debiran ombak Pantai Klayar

View di tepi pantai
Ketika sudah sampai di bibir pantai, cobalah berjalan ke arah timur, disana mata kita akan dimanjakan oleh keindahan batu karang yang mirip Sphinx di Mesir. Tetapi jangan dulu hanya berpuas melihat keindahan batu karangnya, coba berjalan lebih ke timur lagi melewati batu karang tersebut, yaa disitulah kita akan melihat Seruling Samudera. Seruling Samudera ini adalah sebuah batu karang yang berlubang yang dapat dimasuki angin dan air laut, sehingga ketika ada ombak besar yang menghempasnya akan muncul air mancur alami yang dapat menyembur ke atas sampai ketinggian hingga 10 meter. Selain mirip air mancur, semburan ini juga bisa menghasilkan suara yang mirip seruling, oleh karenanya disebut Seruling Samudera.

Sisi timur Pantai Klayar
Air terjun efek hempasan ombak

Batu karang yang mirip Sphinx
Foto dari atas batu karang
Di sekitar pantai juga sudah banyak warung-warung yang menjajakan makanan dan toko-toko yang menjual souvenir dan cinderamata yang bisa dibeli untuk kenang-kenangan. Jadi tunggu apalagi untuk berkunjung ke Pantai Klayar!!!



Jumat, 20 Februari 2015

Sri Gethuk, Pesona Air Terjun di Bukit Kapur

Air terjun bagi sebagian orang adalah sebuah panorama yang sudah biasa, tapi air terjun yang satu ini adalah air terjun yang lain dari biasanya, Air terjun Sri Gethuk namanya. Air terjun ini berada di tepi sungai oya wilayah kecamatan Playen, kabupaten Gunung Kidul, DIY. Wilayah Gunung Kidul memang banyak yang mengaanggap kalau daerah ini adalah daerah gersang, karena memang sebagian besar wilayahnya berada di wilayah bukit kapur, tetapi anggapan itu tidaklah benar, karena di wilayah ini banyak pantai-pantai dan air terjun yang indah, air terjun Sri Gethuk salah satunya.  Lokasi air terjun Sri Gethuk berjarak sekitar 45 km dari kota Yogyakarta, untuk menuju kesini tidaklah terlalu sulit karena sudah banyak terdapat petunjuk arah menuju air terjun ini, dari kota Yogyakarta langsung saja menuju ke Jl.Wonosari – Piyungan – Patuk - Pertigaan Gading – Playen – Desa Bleberan. Sebelum mencapai lokasi air terjun akan melewati area hutan kayu putih milik Perhutani dengan kondisi jalan yang sudah cukup bagus.

Sesampainya di gerbang masuk wisata air terjun Sri Gethuk pengunjung diwajibkan membayar biaya retribusi sebesar Rp 5.000 per orang, harga ini sudah termasuk untuk dua obyek wisata sekaligus yaitu air terjun Sri Gethuk dan goa Rancang Kencono. Dari pos retribusi ini perjalanan masih dapat diakses menggunakan kendaraan sampai ke area tempat parkir. Lalu untuk menuju ke lokasi air terjun ada 2 pilihan, yaitu naik rakit dengan membayar seharga Rp 10.000 per orang atau yang ingin gratis bisa dengan berjalan kaki. Bagi saya jalan kaki adalah pilihan yang tepat, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh, kurang lebih 500 meter.



Bagi pengunjung yang ingin memilih dengan jalan kaki tidak perlu khawatir, karena kondisi jalan juga sudah bagus, bahkan kita juga bisa menikmati pemandangan sawah dan pepohonan kelapa yang ada di sekitar. Sebelum sampai di lokasi air terjun kita harus sedikit hati-hati, karena akan melewati tangga yang lumayan curam, kondisi nya cukup licin pada saat musim hujan.


Oke guys, setelah kita melewati tangga yang lumayan curam, di depan mata kita sudah akan tamapak indahnya air terjun Sri Gethuk.



Sesampainya di air terjun, kita puas puasin buat main air, dan jangan lupakan untuk berfoto-foto sepuasnya di sekitar air terjun. Disini airnya sangat jernih dan seger banget, jadi jangan sampai untuk dilewatkan.





Kalau udah puas di air terjun, dan tiba-tiba kita lapar, jangan khawatir karena di sekitar lokasi air terjun banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan.

Dan yang penting, dimanapun tempatnya jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya, kalau tidak ada tempat sampah bawalah sampah tersebut pulang, agar lingkungan kita tetap terjaga.